Ada 3 salah kaprah yang meliputi cerita Nabi Isa,
yakni: kelahirannya, mukjizatnya, dan kematiannya. Semuanya menimbulkan
salah persepsi, sehingga Allah meluruskan lewat rasul sesudahnya,
termaktub dalam kitab Al Qur’an al Karim.
Salah kaprah
yang pertama, tentang kelahiran Nabi Isa. Kelahirannya yang tanpa bapak,
membuat sejumlah umatnya menganggap beliau sebagai anak Tuhan. Bukan
hanya dalam arti ’simbolis’, melainkan benar-benar dalam arti
’biologis’. Sehingga Allah pun berkali-kali 'meng-counter’ persepsi itu, dalam berbagai firman-Nya.
QS. Ali Imran (3): 47
Maryam berkata: "Ya Tuhanku, betapa mungkin aku mempunyai anak, padahal aku belum pernah disentuh oleh seorang laki-laki pun." Allah berfirman (dengan perantaraan Jibril): "Demikianlah Allah menciptakan apa yang dikehendaki-Nya. Apabila Allah berkehendak menetapkan sesuatu, maka Allah cuma berkata kepadanya: "Jadilah", lalu jadilah dia.
Ya,
hanya karena terlahir tanpa bapak, lantas banyak yang mengatakan ia
adalah anak Tuhan. Kata Allah, itu berlebihan. Meskipun, tampak sebagai
sesuatu ’keajaiban’, tidaklah cukup sebagai argumentasi untuk mengatakan
bahwa Isa adalah anak Tuhan. Karena, segala sesuatu yang ada di alam
semesta ini milik Allah belaka. Dalam istilah al Qur’an, jika Dia
menghendaki sesuatu, Dia cukup mengatakan ’kun’ maka jadilah segala sesuatu itu. Termasuk Isa.
QS. Yunus (10): 68
Mereka berkata: "Allah mempunyai anak". Maha Suci Allah; Dia-lah Yang Maha Kaya; kepunyaan-Nya belaka apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Kamu tidak mempunyai hujjah (argumentasi yang kuat) tentang ini. Pantaskah kamu mengatakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui?
Dalam sudut pandang ilmiah, ’keajaiban’ lahirnya seorang bayi tanpa bapak itu kini sudah bisa dijelaskan lewat teori parthenogenesis.
Yakni, terjadinya kehamilan tanpa pembuahan. Hal ini bisa terjadi
secara alamiah, ketika sel telur seorang calon ibu terstimulasi sehingga
membelah dengan sendirinya. Padahal, biasanya sebuah sel baru akan
membelah ketika sudah dibuahi. Dalam sejarah manusia, kelahiran secara
parthenogenesis ini ternyata bukan hanya terjadi pada Maryam. Melainkan
juga pada sejumlah wanita di zaman modern.
Dan di abad
ini, bahkan stimulasi itu sudah bisa dilakukan oleh para ahli
biomolekuler dengan menggunakan kejutan listrik. Ini sudah biasa
dilakukan dalam teknologi kloning ataupun pembuatan stem sel.
Bahwa, sebuah sel ternyata bisa disengaja untuk membelah, tanpa harus
lewat pembuahan. Dan jika sel yang membelah ini dimasukkan ke dalam
rahim seorang perempuan, maka sel tersebut akan tumbuh menjadi janin.
Dan kelak akan lahir menjadi bayi tanpa bapak.
Yang begini ini, sekarang bukan lagi keajaiban di dunia biomolekuler. Melainkan salah satu standard operating procedure (SOP) untuk menghasilkan ’manusia buatan’ lewat kloning. Atau ’sel induk buatan’ lewat parthenogenesis. Dalam istilah Al Qur’an, Allah cukup mengucapkan ’kun’
maka jadilah makhluk ciptaan-Nya, dengan mengikuti sunatullah yang
sudah ditetapkan-Nya sejak awal penciptaan alam semesta. Kenapa dulu
dianggap ajaib? Sebenarnya, hanya karena belum ada yang bisa menjelaskan
saja... :)
Maka, ringkas kata, kelahiran Isa yang tanpa
bapak itu adalah hal yang biasa-biasa saja dalam sudut pandang ilmu
biomolekuler. Apalagi dalam sudut pandang Allah Yang Maha Berilmu.
Karena itu, Allah meluruskan pendapat yang ’hanya karena proses seperti
itu’ lantas ada yang menyebut Isa sebagai anak Tuhan. Sebuah
kesalahkaprahan yang dilarang oleh Allah.
Sebagai catatan,
kelahiran Isa tanpa bapak itu bukan kloning. Karena jika kloning, Isa
akan menjadi duplikat 100% dari ibunya, Maryam. Artinya, Isa akan
terlahir sebagai perempuan. Karena kloning adalah ibarat ’fotokopi
manusia’. Kelahiran itu juga bukan karena Maryam Hermaphrodite yang
berorgan reproduksi ganda.
Penjelasan yang lebih baik dan bisa diterima secara ilmiah adalah, Isa terlahir secara parthenogenesis,
yakni kehamilan tanpa pembuahan. Dimana sel telur ibunya terbelah oleh
stimulasi kejutan listrik di dalam dirinya sendiri. Dalam catatan
sejarah parthenogenesis, keturunan yang lahir lewat cara ini tidak akan bisa memiliki keturunan lagi disebabkan adanya kelainan chromosom di dalam sel-sel reproduksinya. Karena itu, Nabi Isa sudah diwafatkan Allah ketika beliau masih bujang...
Salah
kaprah yang kedua adalah menyikapi mukjizat yang dibawanya. Memang,
mukjizat yang diberikan Allah kepada Isa luar biasa hebatnya. Terutama
dalam dunia kedokteran. Karena beliau bisa menyembuhkan berbagai macam
penyakit, yang waktu itu tidak tersembuhkan. Bahkan bisa menghidupkan
orang yang sudah mati untuk bersaksi. Dan juga, bisa mencipta burung
dari tanah liat yang dibentuk.
Sebagian kemampuannya itu,
kini mulai bisa dijelaskan lewat perkembangan ilmu biomolekuler yang
semakin terbuka. Ternyata, sebagian besar penyakit itu bersumber dari
perintah genetika yang malfunction. Maka, jika kelainan
genetika itu bisa diperbaiki, penyakit apa pun yang diderita seseorang
bakal sembuh dengan sendirinya dari dalam.
Yang begini
ini, sekarang sedang menjadi ladang garapan para ahli biomolekuler:
mengutak-atik DNA di dalam inti sel untuk merekaya fungsi genetikanya.
Ilmunya disebut sebagai rekayasa genetika. Kelak, berbagai cacat bawaan,
seperti orang buta sejak lahir pun, insya Allah akan bisa
disembuhkan dengan cara rekayasa genetika ini. Atau dengan menggunakan
stem sel. Saya telah membahas hal ini dalam buku serial 22: Heboh Spare-Part Manusia.
Yang
belum bisa dijelaskan dengan baik adalah tentang bangkitnya seseorang
yang sudah mati. Bagaimana orang yang sudah mati lantas bangkit dan
berbicara di depan orang banyak, dan kemudian setelah kesaksiannya ia
mati kembali. Akan tetapi, fenomena tentang ’mati suri’ mungkin bisa
sedikit mengungkapkan mekanisme hidupnya seseorang yang sudah mati itu.
Bahwa, ternyata nyawa yang telah berpindah ke alam jiwa itu bisa kembali
lagi masuk ke dalam raga si jenazah, untuk beberapa lama.
Ke masa depan, sangat boleh jadi, mekanisme seperti ini bisa direkayasa. Tentu saja dengan memanfaatkan Sunnatullah.
Semua adalah ilmu Allah, yang barangkali sekarang belum terbuka saja.
Karena sesungguhnya peristiwa demikian sudah berulangkali diceritakan
Allah di dalam al Qur’an. Misalnya, tentang Ashabul Kahfi yang
’ditidurkan’ Allah selama 300 tahun, QS. 18: 25. Atau, seorang ahli
ibadah yang dimatikan 100 tahun, kemudian dihidupkan kembali, QS. 2:259.
Atau, kejadian serupa di zaman nabi Musa, QS. 2:73. Jadi, apa yang
terjadi pada nabi Isa sebenarnya bukanlah satu-satunya keajaiban.
Salah
kaprah yang ketiga, adalah tentang kematian beliau. Banyak diantara
kita yang masih percaya bahwa nabi Isa belum wafat. Hanya ’diangkat
seutuhnya' oleh Allah ke langit. Dan kelak akan diturunkan lagi sebagai
juru selamat dunia. Alias Imam Mahdi. Ini juga sebuah kesalah-kaprahan
yang diluruskan oleh Al Qur’an. Karena sesungguhnya ’juru selamat’ akhir
zaman ini bukan nabi Isa, melainkan Nabi Muhammad. Beliaulah Nabi Akhir
zaman, yang tidak ada lagi Nabi sesudah beliau.
QS. Ash Shaff (61): 6
Dan (ingatlah) ketika Isa Putra Maryam berkata: "Hai Bani Israil, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan kitab (yang turun) sebelumku, yaitu Taurat dan memberi kabar gembira dengan (datangnya) seorang Rasul yang akan datang sesudahku, yang namanya Ahmad
(Muhammad)" Maka tatkala rasul itu datang kepada mereka dengan membawa
bukti-bukti yang nyata, mereka berkata: "Ini adalah sihir yang nyata".
QS. Al Ahzab (33): 40
Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu, tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi. Dan adalah Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.
Kalau pun al Qur’an menyebut ada utusan kepada setiap umat manusia, maka itu sudah ditutup
dengan hadirnya Nabi Muhammad yang disebut Allah sebagai Nabi penutup.
Dunia informatika yang sedemikian canggih ini sudah cukup menjadi media
yang menyatukan seluruh permukaan bumi sebagai ’desa kecil’ belaka yang menghubungkan antar benua di dalam laptop di hadapan kita.
Jadi kini, semua adalah umat
yang satu, di bawah ’juru selamat’ bernama Muhammad. Yang Kitabnya juga
berlaku universal untuk kehidupan akhir zaman. Bagi siapa pun, bangsa
apa pun, dan dimana pun kita berada. Tak ada lagi Nabi sesudahnya.
Termasuk Nabi Isa yang diisukan akan turun lagi ke dunia untuk melawan Dajjal alias kekuatan perusak akhir zaman. Nabi Isa telah wafat di usia muda, dengan cara yang tidak diketahui. Yang jelas, bukan berada di tiang salib para penguasa Romawi waktu itu.
QS. An Nisaa’ (4): 157
dan karena ucapan mereka: "Sesungguhnya Kami telah membunuh Al Masih, `Isa putra Maryam, Rasul Allah", padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya,
tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan `Isa
bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang
`Isa, benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang
dibunuh itu. Mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh
itu, kecuali mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah `Isa.
QS. Ali Imran (3): 55
(Ingatlah), ketika Allah berfirman: "Hai `Isa, sesungguhnya Aku akan menyampaikan kamu kepada akhir ajalmu dan mengangkat (derajat)-mu kepada-Ku serta membersihkan
kamu dari orang-orang yang kafir, dan menjadikan orang-orang yang
mengikuti kamu di atas orang-orang yang kafir hingga hari kiamat.
Kemudian hanya kepada Akulah kembalimu, lalu Aku memutuskan di antaramu
tentang hal-hal yang selalu kamu berselisih padanya".
QS. An Nisaa’ (4): 159
Tidak ada seorang pun dari Ahli Kitab, kecuali akan beriman kepadanya (`Isa) sebelum kematiannya. Dan di hari Kiamat (Akhirat) nanti `Isa itu akan menjadi saksi terhadap mereka (sebagaimana nabi-nabi lainnya menjadi saksi bagi umatnya).
QS. Maryam (19): 33
Dan semoga kesejahteraan dilimpahkan kepadaku (Isa), pada hari aku dilahirkan, pada hari aku meninggal dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali".
Maka,
Nabi Isa adalah manusia biasa yang terlahir di muka bumi dengan cara
yang berbeda dengan kebanyakan kita. Allah mengangkatnya sebagai hamba
dan rasul bagi bani Israil. Dan menjadikannya sebagai bukti Kekuasaan
Allah yang Maha Berkuasa dan Maha Berkehendak atas segala ciptaan-Nya...
QS. Az Zukhruf (43): 59
Isa tidak lain hanyalah seorang hamba yang Kami berikan kepadanya nikmat dan Kami jadikan dia sebagai tanda bukti (kekuasaan Allah) untuk Bani Israil.
Wallahu a’lam bishshawab
~ salam ~
1 komentar:
Assalamualaikum wr.wb,
inilah penciptaan isa sebenarnya seperti adam.
Allah berfirman :Sesungguhnya misal (penciptaan) Isa di sisi Allah, adalah seperti (penciptaan) Adam. Allah menciptakan Adam dari tanah, kemudian Allah berfirman kepadanya: “Jadilah” (seorang manusia), maka jadilah dia. (Q.S. Ali ‘Imran : 59)
dari tanah bumi menjadi mani melalui proces penciptaan.
kita lihat bagaimana nabi isa a.s diciptkan oleh Allah menurut firman Allah yg berikutnya.
Allah berfirman surat At Tahrim ayat 12
Qs 66:12 “Dan (ingatlah) Maryam binti Imran yang memelihara kehormatannya, maka Kami tiupkan ke dalam rahimnya sebagian dari ruh (ciptaan) Kami, dan dia membenarkan kalimat Rabbnya dan Kitab-Kitab-Nya , dan dia adalah termasuk orang-orang yang ta’at.”
arti ayat ini inshaAllah sbb,
Ditiupkan kedalam rahimnya (maryam) SEBAGIAN(sengaja saya hurup besarkan) dari ruh (ciptaan) kami.
kita menyadari bahwa ruh tidak dapat terbagi (dua) yaitu dari Allah dan maryam.
kata ruh dari ayat ini adalah sesuatu yg bercampur dari Allah dan dari maryam sehingga menjadi sesuatu yg hidup.
kita juga menyadari bahwa segala sesuatu yg dijadikan oleh Allah melalui proses dan proses ini juga terjadi pada diri maryam.
kata (sebagian) dari ruh ciptaan kami adalah (mani) yg telah dibawa oleh malaikat jibril kepada (sebagian) dari diri maryam(cel telur).
kita lihat lagi firman Allah soal penciptaan isa a.s yg mirip dengan ayat di atas tetapi yg artinya berbeda.
surat Al Anbiya ayat 91: Qs 21:91 “Dan (ingatlah kisah) Maryam yang telah memelihara kehormatannya, lalu Kami tiupkan ke dalam (tubuh)nya ruh dari Kami dan Kami jadikan dia dan anaknya tanda (kekuasaan Allah) yang besar bagi semesta alam.”
dalam ayat diatas ini, isa a.s sudah sempurna atas kejadiannya lalu ditiupkan ruh ke dalamnya sama seperti kejadian adam a.s, firman Allah :
Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat : Sesungguhnya Aku akan menciptakan seorang manusia dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk. Maka apabila Aku telah menyempurnakan kejadiannya, dan telah meniupkan kedalamnya ruh (ciptaan)-ku, maka tunduklah kamu kepadanya dengan bersujud” (QS. Al Hijr (15) : 28-29),
pendapat saya mengenai: ruh
1.pendapat saya mengenai surat at-Tahrim ayat 12.
kata ruh dalam ayat ini adalah sesuatu yg hidup melalui proses yaitu mani.
sebagian dari Allah dan sebagiannya lagi sudah tentu dari maryam.
2.pendapat saya mengenai surat al-Anbiya ayat 91.
kata ruh adalah sesuatu yg hidup setelah sempurnanya kejadian.setelah isa sempurna dalam tubuh ibunya ditiupkanlah ruh padanya seperti penciptaan Adam.
InshaAllah dengan pendapat saya ini dengan tuntunan alquran telah menjelaskan sedikit atas ketidakfahaman soal penciptaan isa a.s
Allah menciptakan segala sesuatu dengan sunnatullahNYA.
wassalamualaikum wr.wb,
sayyid
Posting Komentar