
Qurban
Ada
agama yang penganutnya memakai melakukan pengorbanan hewan misalnya
idul adha dalam agama Islam. Di lihat dari permukaan, terlihat kalau
pengorbanan hewan itu tidak ada tujuannya, bahkan dapat dipandang
konterproduktif bagi masyarakat kuno karena mereka kesulitan dalam
memperoleh daging. Tampaknya ini berasal dari saat ketika manusia
pertama belajar bagaimana melakukan seleksi buatan pada hewan. Jika anda
berada di masa awal peradaban pertanian, anda tidak dapat semata
mengumpulkan hewan lalu menternakkannya. Untuk menjaga ternak,
dibutuhkan seleksi buatan yaitu menyingkirkan hewan-hewan yang tidak
diinginkan seperti yang tidak patuh atau yang kurus sehingga mereka
tidak merusak ternak lainnya. Para ilmuan mencatat kalau masyarakat yang
melakukan ritual pengorbanan hewan biasanya melakukan hal tersebut di
waktu ketika ideal untuk membunuh hewan jantan sehingga para peternak
tidak harus memberi makan mereka di musim dingin.
Pengorbanan
hewan juga mendorong para peternak purba untuk memperoleh makanan pada
saat seleksi buatan. Salah satu keumuman dari ritual ini adalah ia
menuntut hewan yang sempurna – yang membutuhkan pemikiran bagaimana cara
memperolehnya secara terus menerus. Ini artinya, lebih mudah melakukan
ritual jika hewan ternak yang ada memang bagus semua, jadi para peternak
berusaha agar hewan-hewan mereka semua bagus.
Mengharamkan Babi atau Sapi
Di
dalam agama Hindu India, sapi haram dikonsumsi. Dalam agama Islam dan
Yahudi, babi haram dikonsumsi. Babi sebenarnya makanan yang bergizi
tinggi karena merupakan hewan pemakan tanaman paling efisien di bumi
karena mengubah 35 persen tanaman yang mereka makan menjadi daging,
sementara sapi hanya mengubah 7 persen dari makanannya. Walau begitu,
ada alasan ilmiah mengapa babi atau sapi haram.
Orang
India dahulu memakan sapi. Namun India memiliki iklim yang unik. Ada
musim muson yang berisi hujan yang sangat deras yang mengubah tanah
menjadi lumpur. Ini berarti sapi sangat penting untuk alat angkut karena
mereka paling baik dalam lingkungan tersebut (lihat misalnya sapi untuk
membajak di Indonesia). Jadi faktanya, memakannya merupakan hal yang
tidak baik bagi masyarakat dan malahan diberi sangsi hukuman mati
sekeluarga.
Arkeologi juga menunjukkan
kalau babi di masa lalu sebenarnya makanan yang umum di Timur Tengah.
Ketika pertanian mulai berkembang, ekosistem berubah. Timur Tengah
dahulu adalah hutan lebat dan perubahan ini membuat penggundulan
besar-besaran yang menjadikan Timur Tengah tanah yang gersang dan gurun
pasir di mana-mana. Karena babi lebih sulit diternakkan di gurun pasir,
karena membutuhkan banyak lumpur dan air untuk hidup, praktek untuk
membesarkan dan memakan babi adalah beban yang sangat berat bagi
masyarakat.
Berpegangan Tangan
Dalam
agama Kristen misalnya, baptisme, ordinasi, konfirmasi, eksorsisme,
semua melibatkan ritual “berpegangan tangan”. Hal ini bahkan ditunjukkan
dalam film Avatar. Sebenarnya, ketika bersentuhan, manusia mengeluarkan
kimiawi yang membantu kita saling terikat secara psikologis. Sentuhan
yang bersahabat melepaskan hormon oksitosin dan memblokir hormon stress
kortisol. Dengan kata lain, berpelukan atau berjabat tangan atau
berpegangan tangan sesungguhnya membuat orang saling mentrasfer
identitasnya, dengan mendorong pelepasan kimiawi kepercayaan.
Hal
ini masuk akal – sebagai bayi, anda harus mencari cara bagaimana
mempercayai orang lain, walaupun anda tidak tahu cara mengetahui bahasa
mereka. Sentuhan adalah satu-satunya bahasa yang anda tahu – sehingga
sentuhan merupakan tanda kepercayaan sebelum otak bayi berkembang cukup
untuk mendeteksi kebohongan atau kemarahan. Di masa bayi, masalahnya
semua terkait hubungan social. Dan penting bagi bayi juga penting bagi
latar ritual – bersentuhan memperkuat ikatan kimiawi dalam kelompok.
Bersentuhan merupakan tanda kepercayaan dan kebersamaan.
Poligami
Salah
satu manfaat poligami terlihat jelas – terutama ketika perkembang
biakan cepat sangat dibutuhkan, satu laki-laki dapat memperoleh 10 anak
dalam satu waktu. Namun ada manfaat lain. Sebuah studi menunjukkan kalau
pria dari masyarakat poligami, hidup rata-rata 12 persen lebih lama
dari pria dari masyarakat monogamy.
Para
ilmuan tidak yakin mengapa, namun ada teori. Salah satu kemungkinannya
adalah pria poligami lebih merawat dirinya sendiri sehingga tetap
menarik dan dapat mengawini perempuan muda, sementara pria monogamy
hanya sekali ketika anaknya lahir dan pada akhirnya kesuburan istrinya
hilang. Dalam masyarakat monogami, kecenderungan genetik untuk hidup
lama tidak memberi kebaikan bagi anda jika istri anda berhenti
melahirkan separuh abad lalu.
Kemungkinan
lain adalah karena pria poligami yang tua hidup lebih lama karena
memiliki lebih banyak istri untuk merawatnya. Masyarakat dimana poligami
merupakan norma cenderung sedikit kurang maju pada kesetaraan gender,
jadi dalam masyarakat ini, kesejahteraan perempuan cenderung bertopang
pada status sosial suaminya. Jadi merawat kebutuhan suami dan menjaganya
tetap sehat menjadi sebuah tujuan hidup yang penting bagi seorang
istri.
Zikir
Terdapat
ritual yang menyebutkan atau mengingat Tuhan secara berulang-ulang.
Dalam agama Islam disebut Zikir sementara dalam agama Katolik disebut
Rosario. Dalam agama Hindu ia disebut sebagai mantra.
Sains
menunjukkan kalau zikir ternyata bagus untuk jantung anda. Studi tahun
2001 menemukan kalau mengatakan pujian dalam bahasa Latin meningkatkan
variabilitas dan sensitivitas barorefleks jantung anda, yang memastikan
kalau itu baik untuk jantung anda. Para ilmuan membandingkannya dengan
mantra yogi dan menemukan manfaatnya ternyata sama.
Ini
bukan efek supernatural – tampaknya, irama mengucapkan sesuatu membantu
mengatur pernapasan anda. Jadi bukan apa yang diucapkan, tapi
pengulangan yang menjaga laju pernapasan anda turun, yang jika
dipraktekkan secara teratur, dapat membuat anda menjauh dari serangan
jantung.
Para ilmuan yang meneliti hal
ini berspekulasi mengapa ini menjadi alasan kalau tradisi zikir
berevolusi – terasa enak melakukannya, dan membuat anda lebih mudah
menerima pesan keagamaan. (sumber http://www.faktailmiah.com/2012/11/20/manfaat-ritual-agama.html)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar