
Situasi jadi bertambah menakutkan tatkala kamu mencoba membuka mulut
hendak berteriak memohon pertolongan, justru sialnya, tidak ada satupun
suara yang bisa keluar dari mulut kamu, seperti halnya ada seseorang
atau sesuatu yang sedang mencekik leher kamu. kamu menjadi lumpuh sesaat
Sejarah Sleep Paralyisis Erat dengan aspek mistis
Di Indonesia, situasi seperti itu populer dengan istilah di tindih
hantu atau di arep-arep setan karena penderitanya mengalami situasi yang
seolah-olah ia sedang ditindih oleh setan/hantu/mahluk halus sehingga
ia tak bisa bangun dari tidur dan tak bisa berbicara satu patah katapun.
Mereka yang mengalami fenomena ini kadang merasa ketakutan karena
mengira sedang diserang oleh mahluk halus tersebut.
Tidak hanya di Indonesia yang memiliki pemahaman mistis mengenai
fenomena ini, di china fenomena ini disebut dengan istilah gui ya shen
yang berarti gangguan hantu yang menekan tubuh seseorang, di Meksiko
disebut se me subio el muerto yang merupakan kejadian adanya arwah orang
meninggal yang menempel pada seseorang, di Turki lebih ngeri lagi sebab
fenomena ini disebut dengan karabasan yang merupakan makhluk penyerang
orang di kala tidur, menekan dada orang tersebut dan mengambil napasnya.
Selain itu, Umumnya Diluar negri pada zaman dahulu kala, ada
kepercayaan kalau fenomena ini diakibatkan oleh “Old Hag” atau
“Penyihir” yang sedang menduduki dada korban. Dari situlah muncul
istilah The Old Hag Syndrome. Ketika ilmu sains mulai berkembang pesat,
nama The Old Hag Syndrome dan “diarep-arep setan” atau ditindih setan
perlahan mulai ditinggalkan. Ilmuwan lebih suka menyebut fenomena ini
dengan istilah ilmiah, yakni Sleep Paralysis.
Penjelasan Ilmiah fenomena ditindih hantu
Ditinjau dari ilmu pengetahuan, apa sebenarnya yang menyebabkan
fenomena ini terjadi? Menurut survey Gallup tahun 1992, hampir seluruh
orang dewasa pernah mengalami Sleep Paralysis, intensitasnya berkisar
dua tahun sekali mereka pernah mengalami sleep paralysis. Jadi
sebenarnya fenomena ini bukan sesuatu yang asing dan mistis lagi bagi
manusia sebab bukan hanya orang-orang tertentu saja yang mengalaminya.
Para Ilmuwan dunia telah meneliti fenomena ini sejak tahun 1950an,
namun jawaban ilmiah mengenai sleep paralysis baru bisa diterima
baru-baru ini, yakni sejak peneliti menemukan adanya hubungan antara
kondisi REM (Rapid eye movement) dengan mimpi pada manusia.
Mengapa? begini penjelasannya:
Saat kita tidur, kita akan memasuki banyak sistematika, sistematika itu hanya dibagi jadi dua tahapan besar, yakni tahap Non REM dan tahap REM. Dijelaskan ilmuwan bahwa saat kita mulai terlelap, sekitar 80 menit awal, kita akan memasuki kondisi Non REM, lalu diikuti 10 menit REM. Siklus tiap 90 menit ini berulang sekitar 3 sampai 6 kali saat kita tidur.
Selama tahap Non REM, tubuh kita menghasilkan beberapa gerakan kecil dan mata kita berkedip-kedip. Sedangkan ketika kita masuk ke kondisi REM, detak jantung bertambah cepat, hembusan nafas menjadi cepat dan cenderung pendek serta kedipan mata kita bergerak dengan cepat. Dalam kondisi inilah mimpi kita tercipta dengan jelas dan kita bisa melihat objek-objek di dalam mimpi.
Menurut Direktur Sleep Disorders Center di Veterans Administration Medical Center di Houston yang bernama Dr.Max Hirshkowitz, Sleep Paralysis muncul ketika otak kita mengalami kondisi transisi antara tidur mimpi yang dalam (REM dreaming Sleep) dengan kondisi sadar. Selama REM dreaming sleep, otak kita mematikan fungsi gerak sebagian besar otot tubuh sehingga kita tidak bisa bergerak. Dengan kata lain, kita lumpuh sementara. Fenomena ini disebut REM Atonia. Menurut hasil penelitiannya, Dr.Hirshkowitz menyimpulkan kalau efek ini sebenarnya hanya berlangsung selama beberapa detik hingga paling lama satu menit. Namun, bagi penderita sleep paralysis, terkait alasan psikologis, hal ini terasa berlangsung sangat lama.
Menurut penelitian lain, Kebanyakan Mereka yang berisiko besar mengalami sleep paralysis
adalah mereka yang gemar tidur telentang dan mengalami kelelahan
berlebihan atau yang jadwal tidur normalnya terganggu, dan diindikasikan
juga bahwa mereka yang biasa meminum obat penenang sebelum tidur akan
menjadi lebih sering mengalami sleep paralysis.
Sleep paralysis juga dikenal sebagai salah satu gangguan harmonisasi
kesehatan tubuh, karena itu, bagi yang sering mengalaminya disarankan
untuk menerapkan gaya hidup sehat seperti tidur yang cukup dan teratur,
berusaha untuk murangi stress, dan berolahraga secara teratur sebab
meskipun terkesan remeh dan tak berbahaya, sleep paralysis diyakini bisa
juga merupakan pertanda narcolepsy (serangan tidur mendadak tanpa
tanda-tanda mengantuk), sleep apnea (mendengkur), kecemasan, dan
depresi.
Sleep paralysis: Ilmiah VS Mistis
Tak dapat dipungkiri memang, faktor Ilmiah dan Mistis merupakan dua
hal yang acap kali berlawanan. Salah satu pertentangan yang terjadi
adalah dalam menanggapi fenomena sleep paralysis atau diarep-arep setan
ini. Para ilmuwan, melalui disiplin ilmu yang mereka miliki memang
pantas berkeras dengan argumen ilmiah dan scientific mereka. Namun para
penderita sleep paralysis boleh jadi merasa argumen ilmiah ini tidak
terlalu mereka rasakan, sebab mereka bisa jadi merasakan hal yang
berbeda.
Pernah seorang narasumber kami mengatakan kalau ia suatu kali
mengalami sleep paralysis yang tidak hanya sekedar sesak nafas atau
sulit bangun saja, melainkan juga mengalami fenomena mistik yang sulit
dijelaskan oleh akal sehat. Yakni ia bertatapan langsung dengan sosok
yang menurutnya mirip dengan hantu pocong tepat di depan kedua matanya.
Jika ditanyakan kepada para ilmuwan, mungkin mereka akan menganggap ini
sebuah halusinasi belaka, namun narasumber kami berkeras kalau ia
seperti merasakan hal yang sebenarnya saat mengalami fenomena itu.
Hingga kinipun, pendapat mengenai fenomena sleep paralysis masih
terbagi menjadi dua kubu yang sangat kuat, mistis atau ilmiah. Mereka
juga kukuh memegang argumentasi mereka masing-masing tentang fenomena
ditindih setan atau sleep paralysis ini. Bagaimana dengan anda? (Sumber http://kabarnesia.com/2620/fenomena-mistis-di-tindih-setan-sleep-paralysis/)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar